Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya (lampu/luminer), elemen-elemen optik (pemantul/reflector,pembias/refractor, penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik (konektor ke sumber tenaga/power supply. dll.), struktur penopang yang terdiri dari lengan
penopang, tiang penopang vertikal dan pondasi tiang lampu.
Gambaran umum perencanaan dan penempatan lampu penerangan jalan adalah
sebagai berikut :
Dimana :
H = tinggi tiang lampu
L = lebar badan jalan, termasuk median jika ada
e = jarak interval antar tiang lampu
s1+s2 = proyeksi kerucut cahaya lampu
s1 = jarak tiang lampu ke tepi perkerasan
s2 = jarak dari tepi perkerasan ke titik penyinaran terjauh
i = sudut inklinasi pencahayaan/penerangan
Lampu Penerangan Jalan berdasarkan Jenis sumber cahaya
Lampu Penerangan Jalan berdasarkan bentuk tiang :
a. Tiang Lampu dengan Lengan Tunggal
b. Tiang Lampu dengan Lengan Ganda
Tiang lampu ini khusus diletakkan di bagian tengah/Median jalan, dengan catatan jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu dilayani oleh satu tiang.
c. Tiang Lampu Tegak (Tanpa Lengan)
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang pada umumnya ditempatkan di persimpangan-persimpangan jalan ataupun tempat-tempat yang luas seperti interchange, tempat parkir, dll.
Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedernikian rupa sehingga dapat memberikan :
- penerangan yang merata
- keamanan dan kenvamanan bagi pengendara
- arah dan petunjuk (guide) yang jelas
Pada sistem penempatan parsial. lampu penerangan jalan harus memberikan adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara sehingga efek kesilauan dan ketidaknvamanan penglihatan dapat dikurangi.
Sumber : Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan Perkotaan, DIREKTORAT JENDERAL BINAMARGA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar